Monday, August 5, 2013

Sajak rindu untuk mereka.

Bulan malam itu mengejolakan jenuh.
Kupu-kupu entah dari mana berterbangan di perut.
Setetes air jatuh dari mata kiri,
dan sebuah jendela menggambarkan rindu.

Seorang anak menangis sedan,
meraung hingga ujung ruangan.
Tak satupun acuh.
mendengar saja tidak.
mungkin memang sudah sibuk sendiri.

Malam berlari menuju pagi, 
Ia lakukan ribuan kali.
Waktu beranjak dari masa ke masa.
berjalan santai menuju senja.

Seorang anak tak lagi menjadi anak,
tak lagi menangis meraung.
telah pergi sang kupu-kupu,
mungkin mati dimakan waktu.

Sebuah kotak hitam bersender nyaman diujung ruangan,
menarikan kembali waktu yang pernah pergi.
seperti telegram, katamu.


with 
 Autiswonderland! 

No comments:

Post a Comment